Bank of Korea Tolak Bitcoin dalam Cadangan Devisa

cryptocard

Bank of Korea Tetap Skeptis: Bitcoin Belum Masuk dalam Cadangan Devisa

Seoul, 17 Maret 2025 – Bank Sentral Korea Selatan (Bank of Korea/BOK) masih bersikap hati-hati terhadap kemungkinan memasukkan Bitcoin ke dalam cadangan devisa negara. Hingga awal 17 Maret 2025, belum ada diskusi baru atau kajian lanjutan mengenai topik ini.

Bitcoin: Volatilitas Tinggi, Risiko Besar

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa BOK masih mempertimbangkan risiko volatilitas harga Bitcoin yang ekstrem serta potensi peningkatan biaya transaksi di saat pasar tidak stabil. Hal ini membuat bank enggan untuk menjadikannya sebagai aset cadangan negara.

Sejauh ini, sikap ini sejalan dengan mayoritas bank sentral besar dunia seperti Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank Nasional Swiss, yang juga menunjukkan skeptisisme terhadap Bitcoin sebagai bagian dari cadangan devisa mereka.

Latar Belakang: Tren Global & Reaksi Bank Sentral

Perdebatan mengenai peran Bitcoin dalam strategi keuangan nasional semakin ramai setelah Amerika Serikat, di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump, mengeluarkan perintah eksekutif pada 6 Maret 2025 untuk membangun cadangan Bitcoin strategis. Langkah ini memicu diskusi di berbagai negara, termasuk Korea Selatan.

Namun, hingga 16 Maret 2025, BOK menegaskan belum memiliki rencana untuk memasukkan Bitcoin ke dalam cadangan devisa. Alasannya? Fluktuasi harga yang tinggi dan risiko biaya transaksi yang melonjak selama ketidakstabilan pasar.

Sikap Korea Selatan: Berbeda dengan AS, Sejalan dengan Eropa

Menariknya, sementara negara seperti AS dan Brasil mulai terbuka terhadap Bitcoin sebagai cadangan negara, Korea Selatan justru lebih memilih sikap konservatif seperti ECB dan Bank Nasional Swiss.

Laporan dari Korea Herald (16 Maret 2025) mengungkapkan bahwa dalam tanggapan tertulis kepada anggota parlemen, BOK menegaskan tidak ada pembahasan resmi mengenai kemungkinan Bitcoin masuk ke cadangan devisa. Cointelegraph juga melaporkan bahwa fluktuasi harga Bitcoin dalam 30 hari terakhir—antara $98.000 hingga $76.000 sebelum stabil di $83.000—menjadi perhatian utama bank sentral.

Menurut BusinessKorea, keputusan ini mencerminkan tren global di mana sebagian besar ekonomi maju masih enggan mengakui Bitcoin sebagai aset cadangan resmi, meskipun beberapa negara mulai mempertimbangkan penggunaan stablecoin sebagai alternatif.

Kesimpulan

Hingga saat ini, tidak ada perubahan kebijakan dari Bank of Korea terkait Bitcoin dalam cadangan devisa. Sikap hati-hati ini menegaskan bahwa bank tetap berfokus pada stabilitas dan keamanan aset cadangan negara, sejalan dengan kebijakan mayoritas bank sentral dunia.

Bitcoin mungkin semakin diterima di berbagai negara, tetapi bagi Korea Selatan, stabilitas tetap menjadi prioritas utama.

Komentar